OpenAI Hadapi Tekanan Berkelanjutan, Akibat Permintaan Daya Komputasi

OpenAI Hadapi Tekanan Berkelanjutan, Akibat Permintaan Daya Komputasi

Jakarta – OpenAI mengakui pendapatan besar diperolehnya dari ChatGPT, tapi perusahaan ini mengalami tekanan berkelanjutan akibat permintaan daya komputasi yang dibutuhkan untuk artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan).

“Saat ini perusahaan sangat membutuhkan GPU dan komputasi,” kata Chief Financial Officer (CFO) OpenAI, Sarah Friar.

Daya komputasi yang memadai untuk memenuhi permintaan AI merupakan tantangan terbesar perusahaan.

“Itulah mengapa kami meluncurkan Stargate. Itulah mengapa kami melakukan pengembangan yang lebih besar,” ucapnya.

Stargate adalah proyek infrastruktur AI oleh OpenAI bersama perusahaan besar lainnya.

Sarah Friar mengemukakan kenaikan permintaan daya komputasi membutuhkan lebih banyak mitra untuk mendiversifikasi risiko dan meningkatkan pasokan.

Perusahaan yang terlibat dalam pengembangan itu seperti Oracle, Coreweave, dan Microsoft.

“Microsoft akan menjadi mitra penting untuk tahun-tahun mendatang, dan saya pikir kami sangat terkait karena IP kami. Ingat, produk AI Microsoft dibangun di atas teknologi OpenAI,” ucapnya.

OpenAI berkembang sejak peluncuran ChatGPT pada akhir 2022 yang diperkirakan akan melipatgandakan pendapatan menjadi US$12,7 miliar.

Perusahaan ini mencapai pendapatan bulan pertamanya sebesar US$1 miliar atau Rp16,2 triliun pada Juli 2025.

Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) OpenAI, Sam Altman memperkirakan triliunn dollar AS akan dihabiskan untuk pembangunan data center. Langkah ini guna memenuhi permintaan.

“Taruhan kami adalah, permintaan kami akan terus tumbuh, kebutuhan pelatihan akan terus berlanjut, dan kami akan membelanjakan mungkin lebih agresif dari perusahaan mana pun,” tuturnya.

OpenAI sedang membicarakan penjualan sekitar US$6 miliar saham dengan valuasi sekitar US$500 miliar. Perusahaan ini menutup putaran pendanaan sebesar US$40 miliar dengan valuasi USD 300 miliar pada Maret 2025.

OpenAI juga baru meluncurkan ChatGPT-5, model AI yang disebut impresif dan lebih baik dari GPT-4. (adm)

Sumber: detik.com